Jumat, 13 Maret 2009

Wahai Ukht Muslimah Engkau begitu Indah dengan Jilbabmu



Saudaraku tahukah kamu bahwa jauh sebelum Islam dibawa oleh Rasulullah, derajat wanita selau direndahkan dan di hinakan?. Namun kemudian ketika Islam telah menjadi bagian dari keseluruhan isi hati wanita-wanita muslim, meka menjelmalah wanita-wanita itu menjadi agung dan mulia bak bidadari yang turun kebumi. “Aurat” karenanya seorang wanita dihinakan dan karenanya pula ia di muliakan, mungkin sedikit analogi ini bisa berarti “ketika pergi ke pasar dan melihat buah rambutan yang diletakkan diatas meja kayu yang agak kumal, manakah yang akan anda pilih, buah rambutan yang ada kulitnya, ataua buah rambutan yan tidak ada kulitnya”…emm kalau pilih yang tidak ada kulitnya pasti muntah…karena rasa rambutannya udah bercampur dengan rasa papan he..he...

Jika kita melihat sejarah ummat jahiliah, maka akan tampak kesedihan yang mendalam atas nasib para wanita-wanita di zaman tersebut, mereka senang berbusana “ala kadarnya” sehingga pada saat menyembah berhala pun mereka tampil seksi bahkan tanpa busana, kalau seperti ini wajar saja tingkat pelecehan, pemerkosaan, dan semacamnya menjadi hal yang lumrah dizaman jahiliah waktu itu. Sedikit analogi lagi “jika dalam sebuah gang yang di situ ada preman yang sedang Mabuk-mabukan, dan lewat dua orang gadis, salah satunya berjilbab yang sesuai dengan syariat, jilbab hitam lagi, sedang yang satu lagi tampil amboi dan seksi, kira-kira preman pilih yang mana?...emm kalau pilih yang jilbab, pasti kualat tu preman bahkan melihatnya saja pengen lari disangka kain berjalan…hitam lagi…ih “Kain itu apa isinya ya?” kata preman. Tetapi kalau yang amboi dan seksi spertinya sang preman menjadi orang paling rugi kalau tidak melaksanakan misi “peradabannya,” ya peradaban jahili, hidup bebas seperti binatang sungguh hina seperti anjing tapi tidak bergonggong.

Aku jadi ingat ketika perintah berjilbab turun, Allah SWT Berfirman:

"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(An-Nur: 31)

Dalam riwayat dikatakan ketika firman ini didengar oleh wanita-wanita Arab, tiba-tiba seluruh kain jemuran seantero jazirah arab saat itu dijaikan kudung untuk menutupi aurat-aurat oleh mereka para wanita muslim. SubahanaLLAH sebuah bentuk apresiasi keimanan oleh para muslimah dan bentuk kecintaannya kepada Rabb Semesta alam,

Wanita itu ibarat Mutiara Yang indah, walaupun berada didasar laut yang dalam dia tetap memiliki daya tarik yang luar biasa (inner beauty), dan sudah menjadi kepastian bahwa stiap mutiara harus disimpan ditempat kokoh dan aman dari kejahatan pencurian, seperti itulah jilbab agar supaya dia tetap indah maka dijagalah aurat itu dari noda-noda yang justru membuatnya menjadi murahan kehilangan inner beauty nya.

Wahai kaum hawa sekarang saudari tinggal pilih mau jadi mutiara atau rambutan yang tidak ada kulitnya J kalau engkau cerdas memilih maka pilihlah Wahai Saudariku engkau sangat indah dengan jilbabmu. Wallahu a’lam Bishowwab (Andi Yakub)

Mau Gabung Jadi Anggota KAMMI Komisariat STIKES NH-M? Hubungi Email komsat/Kaderisasi..!

Pengikut