Minggu, 12 Desember 2010

SEMINAR NASIONAL KAMMI KOMISARIAT STIKES NANI HASANUDDIN- LDK AN NAHAL



KAMMI komisariat Stikes NH-M bekerja sama dengan LDK An Nahal mengadakan SEMINAR NASIONAL dengan Tema "Kosep Sehat Sakit Dari Sudut Pandang Agama" pada hari minggu 12 desember 2010. dengan pembicara Uztat Bachtiar Nasir Lc. dan Prof.Rusli Ngatimin MPH. yang dihadiri kurang lebih 1000 peserta. ketua KAMMI komsat STIKES mengatakan target peserta sebanyak 1000 orang namun pada jum'at 10 desember penjualan tiket telah belebihi target yaitu sebanyak 1230 tiket. walaupun baru pertama kali di adakan seminar ini bisa dikatakan sukses, seperti yang dikataka ketua LDK dalam rapat efaluasi bahwa kebanyakan panitia adalah mahasiswa baru yang telah ikut LK 1 LDK, dan masih minim pengalaman berorganisasi, tapi karna semangat yang kuat, dan pertolongan Allah akhirnya seminar dapat terlaksana walaupun ada sedikit kekurangan. Banyaknya pesrta yang berminat pada seminar ini tak lepas dari keberhasilan panitia mempromosikan ke masyarakat mengenai kegiatan ini, namun ada hal lain lagi yang membuat mereka tertarik. seperti yang dikatakan salah satu peserta dia datang karna merasa penasaran atau ingin tahu lebih dalam antara sehat sakit dengan syariah. seminar berlangsung dengan baik dan penuh dengan antusias pesertanya hal ini di buktikan ketika pada saat sesi diskusi banyak peserta yang mengajukan tangan untuk bertanya.

diposting ; Gafari Akmal

Jumat, 12 November 2010

Remaja yang kehilangan eksistensai


Maraknya acara-acara yang menggali “ potensi” para remaja muslim saat ini, dengan dalih penerusan minat dan bakat, justru mengokohkan jika remaja-remaja kita -sebagian besar- betul-betul kehilangan eksistensi. Akademi fantasi indosiar (AFI), Indonesian Idol, konteks dangdut TPI (KDI), seperangkat acara yang justru memperjelas kalau generasi kita hanya mampu mennghasilkan generasi pemimpi lagi peniru. Generasi yang tak mampu berdiri diatas kaki sendiri dan berseru, inilah kami….! di tengah gelombang kehidupan yang begitu dasyat mereka terombang dan tak tahu lagi kepada siapa mencari teladan. Meereka berjalan di muka bumi dengan jiwa hampa tak berisi.
Itu karena mereka jauh dari din-nya. Agama (Islam)- dalam pandangan mereka-tak lebih dari sebuah tema dan sinetron yang ditayangkankan di bulan Ramadhan, atau seorang kiai, lengkap dengan jubah dan sorbannya yang bertarung melawan para siluman jahat dalam sinetron laga, atau yang mampu menundukan hantu, atau menjadi guyonan yang dimainkan dalam acara lawak, dengan satu alasan; hiburan. Inna lillahi wa inna ilahi raji’un. Menurut mereka disanalah peran agama. Mempelajari agama adalah suatu yang “aib” bagi mereka, bahkan terkadang menjadi bahan tertawaan orang yang ingin kembali kepada agamanya secara kaaffah (total).
Mereka menganggap bahwa keislaman mereka cukup dengan shalt, sekalipun bolong-bolong. Mereka memahami bahwa “menghidupkan” Ramadhan dengan kaitan yang “Islam” sudah cukup untuk mereka disebut muslim –muslimah. Mereka menngira denngan menyantuni orang-orang kecil sudahmenunjukan kalau mereka muslim lahir batin. Mereka lupa (atau tidak tahu) jika keislaman mereka mengalami ancaman eliminasi. Hal yang mungkin tak tersadari atau memang takterpikirkan samasekali
Agama (maksudnya Islam) dalam pandangan pemuda kini bukanlagi bagian yang perlu disakralkan. Hidup mereka tak lagi diwarnai dengan corak agama. Posisi agama telahtergeserkan oleh nilai-nilai modernitas, yang dianggap lebih bersih, lebih suci dan lebih mendatangkan kebahagiaan.
Inilah “agama” baru mereka. Agama yang mengajarkan pola hidup konsumtif, hedonis, dengan barat sebagai kiblatnya.
Mereka tidaklagi bangga dengan Al-Quraan, bahkan membawa pun, menggenggam di tangan sambil berjalan di keramaian, ada perasaan malu yang kladang muncul. Mereka lebih bangga dan percaya diri jikayang ditenteng buku-buku komik atau majalah-majalah remaja yang mengubar birahi .
Tentang idola, tak diragukan lagi, pasti selebritis. Mereka betul-betul mengaguminya. Bahkan rela antri membeli tiket masuk hanya untuk bertemu dengannya. Sungguh menyedihkan, karena di antara mereka justru harus kehilangan nyawa satu-satunya disaat menyaksikan show sang idola di atas panggung. Sungguh tragis dan memilukan.

Ali El – Makassary (yang muda yang takut dosa)
Posting Gfari Akmal.
.com email. KAMMI_STIKES@yahoo.co.id facebook. Kammi stikes

Jumat, 05 November 2010

MUHASABAH


Diriwayatkan dari ibnu Mubarak bahwa ada seorang laki-laki bernama Khalid bin Ma’dan bertkata kepada Mu’adz “tolong ceritakan sebuah hadis yang kau dengar dari Rasulullah SAW. Yang kamu hafal dan selalu kamu ingat lantaran begitu bagus dan detailnya isi hadist ter sebut.” Mu’adz menjawab” “Baiklah !” kemudian lama sekali Mu’adz menangis lalu dia mengucapkan kata rindu kepasda Rasulullah SAW. Dan sangat ingin bertemu dengan beliau, lalu berkata:
“Pada suatu hari aku berada disisi Rasulullah. Tiba-tiba Beliau lalu menaiki seekor unta dan memboncengkan aku di belaklang Beliau. Kami pun berjalan beberapa waktu, kemudian beliau mengadahkan pandangan keatas seraya berkata/berucap: “Segala puji bagi Allah Dzat yang mengatur dan menentukan apa saja yang ia kehendaki untuk para mahluk-Nya. “sesudah itu Beliau menyapaku, “wahai Mu’adz…..”aku menjawab: ‘labaik, ya Rasulullah. Beliau lalu bersabda: “Aku akan menuturkan sebuah penuturan yang jika kamu selalu mengingatnya, maka ia kakan bermanfaat bagimu. Dan jika kamu menyia-nyiakannya, maka kamu tidak akan memiliki hudjah dihadapan Allah Azawazalah.
Hai Mu’adz! Sesungguhnya Allah Tabaaroka Wata’aala telah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Setiap langit memiliki malaikat penjaga pintu yang selalu berjaga-jaga. Dia juga menciptakan malaikat yang menjaga semua pintu langit sesuai dengan ukuran dan besarnya pintu.
Suatu saat malaikat Hafazhah (pencatat amal) naik sambil membawa amal seorang hamba. Amal tersebut memiliki cahaya bagai cahaya matahari. Malaikat hafazhah membawa amala tersebut naik ke langit dunia dan menganggap amal itu sudah banyak serta brsih. Setelah sampai di pintu langit pertama, seorang Malaikat penjaganya berkata kepadanya “pukulkan amal itu kepada pemiliknya, aku adalah malaikat yang brtugas mengawasi gunjingan. Rabku memerintahkan aku agar tidak membiarkan amal seorang pengunjing lolos begitu saja melewatiku.

Keesokan pagi harinya Malaikat Hafazhah membawa amal baik yang bercahaya dan mereka anggap telah banyak lagi bersih. Sesampainya di pintu langit kedua, seorang Malaikat penjaganya berkata: ‘stop’! pukulkan amal ini kemuka pemiliknya, karena dengan amal ini dia mengharapkan harta dunia, Rabku telah memerintahkan aku agar tidak membiarkan amal orang tersebut lolos begitu saja melewatiku, para Malaikatpun lalu pada mengutuk pelaku amal tersebut sampai sore hari.
Selanjutnya Malaikat Hafazhah membawa amal tersebut dengan giranng karena didalmnya ada sedekah, puasa, dan banyak sekali kebaikan Malaikat Hafazhah menganggab amal itu sudah banyak dan bersih setelah sampai dipintu langit ketiga, Malaikat penjaga pintu berklata’ stop” pukul apal itu kemuka pemiliknya. Aku adalah Malaikat yang didaulat mengawasi kwesombongan. Rabku memerintahkan aku agar tidak membiarkan amal orang tersebut lolos begitu saja melewatiku, sesungguhnya pemilik amal tersebut suka berlaku sombong di hadapan orang pada setiap majelis-majelis mereka.
Selanjutnya Malaikat Hafazhah membawa amal hamba tersebut yang bercahaya bagikan bintang yang bersinar amat terang. Amal tersebut bergemuruh dan membaca taasbih. Amal itu berisi puasa, shalat, haji dan umrah. Setelah sampai di pintu langit keempat, Malaikat penjaga pintu berkata; “stop’ pukulkan amal itu kemuka pemilliknya. Aku adalah Malaikat yang mengawasi ujub. Rabku memerintahkan kepadaku agar aku tidak membiarkan amal orang tersebut lolos begitu saja melewatiku, sesungguhnya saat beramal, pelakunya juga memasukan perasaan ujub (bangga terhadap diri sendiri) kedalam dirinya.
Kemudian Malaikat Hafazhah membawa amal hamba tersebut dengan cepat seperti pengantin perempuan yang dibawah kerumah suaminya. Sesampainya dipintu langit kelima dengan membawa amal baik berupa jihad, haji, dan umrah yang bersinar seperti matahari , seorang Malaikat penjaganya mengatakan; aku adalah pengawas sifat hasud. Sesungguhnya ia selalu hasud (iri) dengan nikmat yang Allah berikan pada orang lain dari karunia-Nya. Dia benar-benar tidak menyukai apa yang diridhoi oleh Allah. Rabkku memerintahkan akku agar tidak membiarkan amal orang tersebut lolos begitusaja melewatiku.
Selanjutnya, Malaikat Hafazhah naik membawa amal hamba tersebut berupa wudu yang sempurna, shalat yang banyak jumlahnya, puasa, haji, dan umrah. Setelah mereka berhasil mambawa amal baik tersebut sampai ke langit keenam, seorang Malaikat penjaga pintunya mengatakan;’aku adalah pengawas kasih saying, pukulkan amal ini kemuka pemiliknya, karena ia sama sekali tidak puny kasih saying kepada seorang pun jika ada seorang terkena musibah, dia malah merasa gembira karenanya. Oleh karena itu, Rabku memerintahkan aku agar tidak membiarkan amal orang tersebut lolos begitu saja melewatiku .
Kemudian Malaikat Hafzhah membawa amal hamba tersebut berupa nafkah yang banyak jumlahnya, puasa, shalat, jihad, dan wara’. Amal tersebut menggelegar bagaikan suara petir dan bersinar seperti kilat ssesampainya di pintu langit ketujuh, seorang Malaikat penjaga pintu berkata;’aku adalah penjaga sifat sum’ah (sifat ingin dipuji dan terkenal di tengah masyarakat). Orang yang memiliki amal ini ingin terkenal di tempat-tempat pertemuan menonjol dihadapan para sahabatnya. Dan ingin mulia di hadapan para pembesar. Rabkku memerintahkan aku agar tidak membiarkan amal orang tersebut lolos begitu saja melewatiku. Setiap amal yang tidak tulus karena Allah adalah ria, sementara Dia tidak akan menerima amal orang yang berbuat riya.
Kemudian Malaikat Hafazhah naik membawa amal hamba tersebut yang berupa shalat, zakat, puasa, haji, umrah, pekerti yang mulia, diam (dari berkata yang tidak baik atau tidak perlu) dan zikir (kepada Allah) amal tersebut diantarkan oleh Malaikat penjaga tujuh langit sehingga melintasi semua dinding pintu dan berhenti di hadapan Rabb Ajawajalah mereka memberikan kesaksian bahwa amal tersebut baik dan diiklaskan karena Allah.
Namun Allah berfirman “kamu semua pencatat amal hambaku! Sedangkan Aku adalah Dzat yang selalu mengawasi isi hatinya. Sesungguhnya ia tidak menginginkan keridhen-Ku dengan amal ini, melainkan mennginginkan keridhan dari selain-Ku. Dia tidak iklas karena Aku dan Aku mengetahui apa yang dia inginkan dengan amalnya. Dia berhak mendapat laknat-Ku. Dia bias menipu keturunan Adam dan menipu kalian semua, tapi tidak bias menipu-Ku, Aku Maha tahu terhadap hal yang gaib dan mengetahui segala isi hati. Bagi-Ku tidak ada hal yang samar dan tidak ada hal yang tersembunyi. Pengetahuan-Ku terhadap hal yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku terhadap hal yang akan terjadi. Ilmu-Ku terhadap hal yang telah berlalu sama dengan ilmu-Ku terhadap hal yang akan datang. Ilmu-Ku terhadap orang-orang terdahulu sama dengan ilmu-Ku terhadap orang-orang yang hidup dikemudian hari. Aku mengetahui segala rahasia dan hal-hal yang tidak terlihat. Bagaimana mungkin seorang hamba bias menipu-Ku dengan amalnya?ia hanya bias menipu mahluk-Ku yang tidak tahu (hal yang tersembunyi) sedangkan Aku mengetahui hal-hal gaib. Dia berhak menerima laknat-Ku.
Mu’adz pun menangis terseduh-seduh, lalu berkata “ya Rasulullah, bagaimana caranya agar bias selamat dari apa yang Engkau sabdakan tadi? Rasulullah menjawab. “hai mu’adz, ikutilah keyakinan Nabimu,” Aku (Muadz) berkata’ Engkau adalah utusan Allah, sedangkan aku adalah Mu’adz bin Jabal(manusia biasa bukan utusan Allah) bagaimana aku bias selamat? ‘Rasulullah berkata.”benar kamu Mu’adz! Jika ada kekurangan pda amalmu, maka jauhkanlah lisan dari membicarakan aib orang lain, lebih-lebih dari para penghafal Al-Qur’an.. pengenalan terhadap aibmu sendiri hendaknya menghalangiomu untuk mengorek aib orang lain. Jangan membersihkan dirimu dengan mencela saudaramu, jangan mengangkat derajatmu dengan merendahkan saudara-saudaramu. Jangan berlaku riya dengan amalmu agar kamu dikenal banyak orang. Jangan tenggelam kedalam urusan dunia yang bias membuatmu lupa terhadap urusan akhirat. Jangan bicara berdua seoranng jika disampingmu ada orang ketiga. Jangan berlaku sombong di hadapan banyak orang , sehingga kebaikan dunia dan akhiratmu terputus. Jangan berkata buruk dalam majelis, sehingga orang-orang meninggalkanmu karena pekertimu yang buruk, jangan mengungkit-ngungkit pemberianmu kepada orang lain, dan jangan mencabik-cabik mereka dengan lidahmu, sehingga kelak kamu akan dicabik-cabik anjing-anjing jahanam. Inilah yang dimaksut dalam firman Allah swt. (QS. An-Naazi’aat (79):2) {“demi anjing yang mencabik-cabik dengan cabikan yang sebenarnya). Maksud firman Allah ini adalah bahwa anjing-anjing itu mencabik-cabik daging dari tulangnya.”
Aku (Mua’dz) berkata.”ya Rasulullah, siapa yang mampu melakukan semua ini?” Rasulullah menjawab” hai Mu’adz, semua yang ku katakana kepadamu teramat mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah untuk melakukannya. Sesungguhnya resep untuk dapat melakukan itu semua kamu cukup mencintai orang lain seperti mencintai dirimu sendiri dan membenci sesuatu yang menimpa mereka seperti halnya jika hal tersebut menimpa dirimu. Dengan demikian kamu akan selamat (Al Hadist)

DIPOSTING:GAFARI AKMAL

Senin, 18 Oktober 2010

AKAN KAH KITA KEMBALI MENJADI UMAT YANG TERBAIK ?


Dahulu umat islam digelar Allah sebagai khairul umah(sebaik-baik umat). Gelar ini diberikan tiada lain karena prrestasi gemilang yang cukup memukau dunia. Wajar ketika orang-orang di luar islam pun cukup menikmati kemegahan islam dalam agama mereka sendiri, seperti Hogshon G. Smith mengakui dirinya sebagai seorang sejarawan kristiani yang taat di dalam buku terkenalnya the adventure of islam dengan jujur menyadari bahwa umat islam memang the choisen people.
Beberapa alasan keberhasilan umat islam pada waktu itu adalah cara berpikir mereka yang berbeda dengan orang lain. Hal ini disebutkan oleh Marmarduke Piktal dalam Islamic Culture, “ketika orang islam pergi mencari ilmu dengan menyebut nama Tuhan, golongan kristiani malah menghancurkan khazanah ilmu yang telah dihasilkan oleh golongan terdahulu atas nama Nabi Isa.”
Umat ini adalah umat yang terbaik. Dalam surah Ali Imran ayat 110 Allah berfirman “ Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah.
Sebenarnya, dunia tidak pernah menemukan golongan sehebat Umat ini. Menurut hadis yang tingkatannya baik, diriwayatkan oleh Imam Tirmizi, Nabi bersabda,”Kamu melengkapkan tujuh puluh Umat yang diutus dan kamu adalah Umat yang terbaik dan termulia dari kalangan mereka.”
Surat Ali Imran ayat 110 menggambarkan posisi dan peran strategis umat Islam sebagai umat terbaik. Dinyatakan di dalamnya bahwa gelar khairul Umah didapat karena Umat Islam melakukan keterlibatan sejarah dengan melaksanakan tiga hal.
1. Progresif melaksanakan dan mendukung proyek-proyek kebaikan,
2. Berani memberantas dan mencegah proyek-proyek keterbelakangan dan keburukan
3. Aktif meningkatkan hubungan keimanan pada Allah semata.
Sayang sekali kejayaan umat ini tidak kekal. Hal tersebut dikarenakan umat ini melupakan peringatan Allah. Dalam surah Al-Baqarah ayat 152 Allah berfirman,”Ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan jangan lah kamu kufur.” Kegemilangan yang dikaruniakan Allah kepada umat Islam adalah nikmat yang wajib disukuri. Jika tidak, nikmaat ini akan digantikan dengan azab dan mala petaka. Para sahabat Nabi adalah golongan yang berhasil, karena mereka menghargai serta mensyukuri nikmat-nikmat ini. Mereka bersyukur kepa Allah dengan menaati Allah. Pada suatu ketika seoarng bertanya kepada Nabi mengenai sifat manusia yang terbaik. Nabi menjawab, “sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling pandai membaca Al-Quran, paling bertakwa kepada Allah, paling bersungguh-sungguh mencegah kemungkaran, dan paling suka memperbanyak silaturahim.”hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad, an-Nasai dan Al-Hakim. Hal tersebut adalah formula kemenangan yang dihayati oleh para sahabat Nabi. Beberapa ciri-ciri dari formula tersebut adalah:
• Mengenali perjlanan hidup dengan didampingi Al-Quran
• Memulia perubahan dari diri sendiri menuju ketakawaan
• Mengajak serta membantu orang lain pada kebaikan
• Berperan serta dalam mencegah kemungkaran
• Mementingkan hubungan baik sesama manusia berlandaskan kebenaran
Berlandaskan formula-formula tersebut, sahabat-sahabat Nabi berhasil menguasai dunia. Mereka berhasil melakukannya karena mereka tidak hanya menganut agama islam, tetapi lebih dari pad itu, mereka bangga dengan carqa hidup Isalam. Sahabat Umar Al-Khatab pernah berkata, “Kita merupakan satu golongan yang dimuliakan Allah dengan Islam. Apabila kita mencari kemuliaan dengan cara hidup yang lain dari pada islam, Allah akan menimpakan kehinaan kepada kita.” Memang benar. Orang yang merasa mulia dengan Islam senantiasa berada pada kedudukan yang tinggi lagi mulia.
Saat ini umat Islam berada pada tahap yang paling rendah dan hina. Yahudi Eropa berhasil mendirikan sebuah Negara Yahudi di bumi Palistina dibantu oleh ingris melalui perjanjian Balfour dan resolusi Persatuan Banngsa-bangsa pada 14 mei 1948. Sejak peristiwa itu, umat islam Palestina tidak pernah merasakan kesenangan hidup. Dan beberapa Negara lainnya seperti bosnia irak afganistan umat islam ditindas dibunuh dan dituduh sebagai umat yang radikal.
Rasulullah bersabda:
“Kelak umat lain akan mengerumuni kalian, bagaikan orang-orang yang lapar mengurumi hidangan mereka. “salah seorang sahabat bertanya, “apakah karena jumlah kita saat itu sedikit?” Rasulullah menjawab, “Tidak, pada saat itu jumlah kalian banyak, tetapi kalian bagaikan buih di lautan. Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh kalian, dan Allah akan mencampakan wahan dalam hati kalian.” Salah seorang bertanya, “Apakah wahn itu, ya rasulullah/” Nabi menjawab, “mencintai kehidupan dunia dan takut akan kematian” (HR. Abu Dawud dan ahmad)
Akibat dari factor cinta dunia dan takut mati ini menggejala pada berbagai fariabel kehidupan umat yang sangat kompleks, terjadilah kemiskinan, keterbelakangan, kkorupsi, kolusi, nepotisme, otoritarianisme, ditaktorisme, eksploitatif, dll.
Agar kita tidak terpuruk terus seperti ini mari kita jadikan Al-Quran dan sunah sebagai pedoman dalam kehidupan kita. Kita bangga dengan Al-Quran yang merupakan mukjijat terbesar umat ini.
Allah berfirman:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, aka nada lagi bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata. (QS. Al-Ahzab:36)
Dan sesungguhnya orang yang memperhatikan keadaan umat sekarang ini, niscaya dia akan melihat keter asingan Islam dan hilangnya kepribadian Islam yang pernah jaya, baik dalam masalah akidah, manhaj, tabiat maupun penampilan. Wallahu Alam bisawab.


Sabtu, 09 Oktober 2010

Selangkah Lagi Kau Akan Tersenyum


"Zaman kekuasaan orang-orang kulit putih (Eropa) segera berakhir. Saya yakin mereka tidak lagi memenuhi hari-hari indah seperti hari-hari yang pernah mereka alami empat belas abad yang silam." (Bertrand Russel, dalam Islam The Religion of The Future karya Sayyid Quthub)

Dan yang mempersatukan hati mereka orang-orang yang beriman walaupun kamu membelanjakan segala apa yang ada dilangit dan di bumi niscaya kamu tidak akan mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.....
Islam merupakan sebuah sistem tatanan yang syumuliah (sempurna/komprehensif) yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Hanya saja saat ini islam kehilangan orang-orang yang islam dan islami, yang ada saat ini adalah orang islam yang kemudian dalam kehidupan sehari-hari layaknya seorang sekulerisme, paragmatisme, rasionalisme positif dsb. Sehingga lahir lah ummat muslim yang membenci syariatnya, menolak da’wahnya atau sangat membenci islam secara esensial, namun mencintai islam sebagai dogma yang sebatas ritual-ritual semata. Sehingga kita tidak perlu heran jika saat ini banyak orang islam akan tetapi kosong dari nilai-nilai keislaman, sebagai mana seorang budayawan makassar yang pernah saya dengar dalam pidatonya ia mengatakan “saya heran kenapa semakain banyak orang-orang islam yang saya temui, akan tatapi semakin sedikit yang islami”
saudaraku sekalian, kita tidak perlu risau dengan semua ini karena Allah telah menjanjikan bahwa setelah zaman ini kita akan menemui zaman baru dimana islam sebagai satu-satunya solusi untuk permasalahan gelobal yang di alami ummat manusia saat ini, namun kemudian yang akan menjadi motor penggerak perubahan itu sendiri adalah kalian semua yaitu pemuda-pemuda islam.
Diabad ini kita kedatangan tamu-tamu Allah yang insyAllah merekalah yang disinyalir didalam Al-Qur’an sebagai berikut:
"(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan" (Al Hajj: 41)
Siapakah mereka, yang jelas saat ini mereka bagaikan jamur dimusim penghujan yang tumbuh lahir sebagai sebuah jawaban tentang perdaban yang semakin membutuhkan mereka. Merekalah orang-orang yang ridho terhadap segala keputusan dari Allah dan Allah pun ridho terhadap mereka, orang-orang yang mencintai Allah melebihi apaun dan Allah pun mencintai mereka. Termasuk penciptaan mereka yang lahir di zaman ini, yaitu zaman dimana akan ada momentum-momentum perubahan dari sistem kufur menuju kepada sitem ketuhanan atau yang diistilahkan sebagai perubahan menuju peradaban yang berkeimanan. Oleh karenanya pemuda yang paling merugi adalah pemuda yang tidak turut serta dalam momentum peralihan ini diamana akan lahir pahlawan-pahlawan yang merupakan arsitek peradaban. Wahai pemuda let’s joint.
“ wahai pemuda islam bersatulah, dunia islam menanti langkah sucimu, luruskan niat di hati rapatkan barisan sejati jadikan diri pemuda robbani”(Izzatul Islam)

Sudaraku… Sesungguhnya banyak kewajiban kalian, besar tanggung jawab kalian, semakin berlipat-lipat hak ummat yang harus kalian tunaikan, dan semakin berat amanat yang terpikul dipundak kalian. Kalian harus berfikir panjang, banyak beramal, bijak dalam menentukan sikap, berjuang untuk menyelamatkan Islam, dan hendaklah kalian mampu menunaikan hak-hak ummat dengan sempurna.
Saudaraku…didunia mahasiswa hanya sedikit aktivis, dari sekian aktivis hanya sedikit aktivis muslim, dari sekian aktivis muslim hanya sedikit lagi yang mau bergerak, dari sekian yang mau bergerak, hanya sedikit lagi yang sabar, dari sekian yang sabar hanya sedikit lagi yang istiqomah/tetap dalam kesabarannya, dan dari sedikit yang istiqomah hanya sedikit lagi yang ikhlas, dan kita berharap menjadi aktivis islam yang ikhlas.Wassalam...

Froom www.alfawaybee.blogspot.com
posting: Akmal Gifari (Humas kammsat)

Mau Gabung Jadi Anggota KAMMI Komisariat STIKES NH-M? Hubungi Email komsat/Kaderisasi..!

Pengikut