Jumat, 13 Februari 2009

Jalan Cinta Para Pejuang


Wahai saudara ku tahukah engkau bahwa Ada manusia-manusia mulia dalam kehidupan yang telah digoreskan oleh sejarah dalam setiap peradaban manusia. Manusia-manusia ini memahami cinta dalam perspektif berbeda dan ditampilkan secara indah dalam pentas sandiwara dunia. Kecintaan manusia-manusia ini jauh meloncati kecintaan manusia pada umumnya, sehingga yang kemudian tampil adalah sebuah kenyataan dengan karakter luar biasa.

Jauh sebelum revolusi industry yang merupakan titik balik kemajuan peradaban barat, dunia telah dimakmurkan oleh manusia-manusia mulia itu, mereka menyemai bibit pembebasan negeri-negeri yang tertindas oleh bayang-bayang jahili. Sehingga yang muncul kemudian adalah komunitas-komunitas yang beradab dan berkeimanan kepada pemlik semesta Allah SWT.

Saudaraku… Siapa lagi yang paling tahu tentang yang benar dan salah kecuali Tuhan yang telah menciptakan keadaan benar dan salah itu sendiri. Ya,’ Allah SWT yang paling tahu, karena seluruh alam semesta merupakan ciptaan-Nya, sehingga yang paling tahu tentang sesuatu mengenai segala hal tentang benda adalah pembuat benda itu sendiri.

Saudaraku… Allah SWT menciptakan kita kedunia ini bukan tanpa tujuan, akan tetapi ada sebuah proyek besar yang harus kita tunaikan dalam setiap detik perjalanan usia kita. Ya sebuah proyek yang kita sebut sebagai “proyek peradaban”, proyek yang kelak akan mengguncang dunia. Ini bukan sekedar muluk-muluk bak sebuah mimpi di siang bolong, karena sejarah telah mengajarkan kepada kita bagai mana Islam telah membebaskan 2/3 belahan Bumi dan memakmurkannya, dimana ketika itu semua orang menyembah Allah dengan taat dan tunduk, sehingga Langit dan bumi pun terharu dan keberkahanNya pun terpancar dari langit dan Bumi.

Dalam sejarah khilafah dikatakan bahwa dahulu ketika negeri Islam telah mengenal Sabun, orang-orang eropa belum tahu manfaat Mandi, ketika orang-orang eropa memakan daging babi dan meminum darah yang dibekukan serta khamar, negeri-negeri Islam sedang berbuka dengan Kurma serta Zam-zam. Bahkan ketika Khilafah Abbasiah, banyak Perguruan Tinggi yang didirikan, kemajuan Ilmu pengetahuan telah membuat cahaya yang terang bagi kemajuan peradaban, sementara Eropa baru berfikir bagai mana cara untuk bisa diterima belajar di Khilafah “pertukaran pelajar”.

Ya begitulah’, Eropa hari ini berkembang karena ummat Islam hari ini telah meninggalkan unsur-unsur pembangunnya. Ya Eropa hanya bisa maju ketika mereka meninggalkan system ketuhanan, sedang Islam hanya bisa maju ketika menerapkan system ketuhanan. Dua kutub yang sangat berbeda ini hendaknya kita perhatikan untuk menyusun kembali puing-puing peradaban islam yang pernah dihancurkan.

Saudaraku kita ingin agar kelak dikemudian hari seluruh manusia tersadarkan tentang ke Esaan Allah SWT, Hingga akhirnya tiada lagi fitnah dalam agama ini, hingga seluruh agama itu hanya Untuk Allah tuhan satu-satunya yang menciptakan alam semesta ini, tuhanmu dan tuhanku, yang telah menciptakan jari jemari mungil kita dulu, yang membentuk wajahmu yang cantik dan tampan, tuhan yang sangat mencintai kita walau tak jarang kita justru membalasnya dengan kedurhakaan, oohh…sungguh perih hati ini Ya ALLAH… ketika melihat manusia-manusia yang engkau ciptakan tapi justru menentangmu. Aku kan selalu siap Ya Allah sungguh ku Cinta pada MU… Allahuakhbar!!!. Mari bergabung berjalan di jalan cinta para pejuang (Kt Komisariat)

Mau Gabung Jadi Anggota KAMMI Komisariat STIKES NH-M? Hubungi Email komsat/Kaderisasi..!

Pengikut