Rabu, 18 Maret 2009

Taubat awal hidup baru dan harapan yang baru…


Disalah satu hari diantara hari-hari yang dialami oleh anak cucu adam di isi dan dihiasi dengan perbuatan baik dan mencegah dari kemungkaran, semua tampak indah, semua penuh dengan kebahagianaan dan harapan akan masa depan cerah, secerah mentari dihari itu.


Disalah satu diantara hari-hari yang dialami oleh anak cucu adam, mereka memenuhi hari-hari mereka dengan kemaksiatan, kejahatan, dan perbuatan yang sia-sia, hari itu begitu pahit, begitu kelam, semua harapan akan masa depan yang cerah sertamerta sirna dan yang tinggal hanyalah penyelasan dan kerugian.


Sesekali sang anak cucu adam merenungi dengan mendalam tentang fluktuasi keimanan yang terjadi dalam dirinya, dan ia meyakini tentang satu hal, bahwa keimanan dan kekafiran akan terus berseteru dalam dadanya hingga akhir zaman. Dan bahwa akhir yang baik hanya bagi orang-orang yang bertaqwa.

Tiba-tiba sang anak cucu adam tergelitik dengan pertanyaan dari nuraninya tentang apakah ia sudah melakukan yang benar dalam hidupnya atau lebih tepatnya apakah kebaikannya sudah lebih banyak dari keburukannya atau sebaliknya.

Lalu ia pun ingat tentang dosa-dosa nya, sedih…mengenaskan…malu, dan seluruh kalimat-kalimat psimistis terhimpun menjadi satu dalam dadanya seolah menyimpulkan tentang satu hal bahwa tiadak ada ampunan atau tak akan lagi kebahagiaan setelah ini. Bahkan harapan-harapan indah tentang masa depan hidupnya seakan tak layak lagi untuk diharapkan.

Saudaraku sekalian… sesungguhnya Allah telahpun mengajari kita tentang pintu yang dapat membuat hati yang berada dalam kegelapan menjadi terang benderang kembali.


Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS:An-Nisa: 17)


Jadi orang-orang yang melakukan kejahatan lantaran kejahilan, maka Allah SWT akan mengampuninya selama ia mau bertaubat dengan segera kepada Allah…

Jumhur Ulama mendefinisikan kejahilan yang dimaksud didalam surat An-Nisa diatas adalah sebagai berikut:

1. Orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jikadipikirkan lebih dahulu.

2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak.

3. Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu


Kepada para pembuat dosa, kepada manusia-manusia yang hari harinya selalu dipenuhi dengan perbauatan sia-sia, jika kalian menyesali itu semua, maka bersegeralah mendapatkan ampunan Allah dan perbaikilah hidup kalian, karena sesungguhnya amanah yang diberikan Oleh Allah swt kepada kita itu lebih banyak dari pada umur kehidupan yang ada pada kita. Itu semua tidak lain hanyalah untuk menguji sejauh mana kita bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita hingga kahirnya setiap helaan nafas dan detik yang dilalui terasa semakin bermakna.

Jangan pernah berputus asa karena ampunan Allah selalu terbuka, dalam hidup ini tidak ada yang sempurna, kadang jatuh kadang bangun… seorang yang beriman pada saat ia terjatuh, maka ia akan segera bangkit, dan tidak terlena dengan kejatuhannya. Semoga kita semua adalah orang-orang yang memiliki harapan yang besar dan tunggal kepada Allah semata. Begitulah Rasul dan para sahabat menyemai Islam di lebih dari 2/3 belahan Bumi, ya .. semuanya berawal dari sebuah harapan yang besar dan tuggal kepada-Nya… yaitu agar semua manusia beriman kepada-Nya, dan agar semua agama hanyalah untuknya…

Ingatlah bahwa syaithon yang terkutuk akan selalu menjebak kita dengan membuat kita berbuat dosa, dan yang paling parah adalah ketika ia membuat kita putus asa dan kehilangan harapan akan Ampunan Allah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.


‘ya Allah maafkan lah bila hati tak sempurna mencintai-Mu,

dalam dada kuharap hanya diri-Mu yang bertahtah,

meski ku rapuh dalam langkah, kadang tak setia kepada-Mu namun cinta dalam jiwa hanyalah pada-Mu

detik waktu terus berlalu semua berakhir padamu…(opik “rapuh”)

Wallahua'lam bisshowwab ( Andi yakub visit my blog at http://alfawaybee.blogspot.com)

Jumat, 13 Maret 2009

Wahai Ukht Muslimah Engkau begitu Indah dengan Jilbabmu



Saudaraku tahukah kamu bahwa jauh sebelum Islam dibawa oleh Rasulullah, derajat wanita selau direndahkan dan di hinakan?. Namun kemudian ketika Islam telah menjadi bagian dari keseluruhan isi hati wanita-wanita muslim, meka menjelmalah wanita-wanita itu menjadi agung dan mulia bak bidadari yang turun kebumi. “Aurat” karenanya seorang wanita dihinakan dan karenanya pula ia di muliakan, mungkin sedikit analogi ini bisa berarti “ketika pergi ke pasar dan melihat buah rambutan yang diletakkan diatas meja kayu yang agak kumal, manakah yang akan anda pilih, buah rambutan yang ada kulitnya, ataua buah rambutan yan tidak ada kulitnya”…emm kalau pilih yang tidak ada kulitnya pasti muntah…karena rasa rambutannya udah bercampur dengan rasa papan he..he...

Jika kita melihat sejarah ummat jahiliah, maka akan tampak kesedihan yang mendalam atas nasib para wanita-wanita di zaman tersebut, mereka senang berbusana “ala kadarnya” sehingga pada saat menyembah berhala pun mereka tampil seksi bahkan tanpa busana, kalau seperti ini wajar saja tingkat pelecehan, pemerkosaan, dan semacamnya menjadi hal yang lumrah dizaman jahiliah waktu itu. Sedikit analogi lagi “jika dalam sebuah gang yang di situ ada preman yang sedang Mabuk-mabukan, dan lewat dua orang gadis, salah satunya berjilbab yang sesuai dengan syariat, jilbab hitam lagi, sedang yang satu lagi tampil amboi dan seksi, kira-kira preman pilih yang mana?...emm kalau pilih yang jilbab, pasti kualat tu preman bahkan melihatnya saja pengen lari disangka kain berjalan…hitam lagi…ih “Kain itu apa isinya ya?” kata preman. Tetapi kalau yang amboi dan seksi spertinya sang preman menjadi orang paling rugi kalau tidak melaksanakan misi “peradabannya,” ya peradaban jahili, hidup bebas seperti binatang sungguh hina seperti anjing tapi tidak bergonggong.

Aku jadi ingat ketika perintah berjilbab turun, Allah SWT Berfirman:

"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(An-Nur: 31)

Dalam riwayat dikatakan ketika firman ini didengar oleh wanita-wanita Arab, tiba-tiba seluruh kain jemuran seantero jazirah arab saat itu dijaikan kudung untuk menutupi aurat-aurat oleh mereka para wanita muslim. SubahanaLLAH sebuah bentuk apresiasi keimanan oleh para muslimah dan bentuk kecintaannya kepada Rabb Semesta alam,

Wanita itu ibarat Mutiara Yang indah, walaupun berada didasar laut yang dalam dia tetap memiliki daya tarik yang luar biasa (inner beauty), dan sudah menjadi kepastian bahwa stiap mutiara harus disimpan ditempat kokoh dan aman dari kejahatan pencurian, seperti itulah jilbab agar supaya dia tetap indah maka dijagalah aurat itu dari noda-noda yang justru membuatnya menjadi murahan kehilangan inner beauty nya.

Wahai kaum hawa sekarang saudari tinggal pilih mau jadi mutiara atau rambutan yang tidak ada kulitnya J kalau engkau cerdas memilih maka pilihlah Wahai Saudariku engkau sangat indah dengan jilbabmu. Wallahu a’lam Bishowwab (Andi Yakub)

Mau Gabung Jadi Anggota KAMMI Komisariat STIKES NH-M? Hubungi Email komsat/Kaderisasi..!

Pengikut